Jumat, 16 Desember 2011

makalah leadership (kepemimpinan

MAKALAH
KEPEMIMPINAN (LIDERSIF)
logo stikes kendal new 2




                                                                                     

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 3

1.    SITI MARCHAMATUN  (SK.109.172)
2.    SUCI MULYANI              (SK.109.184)
3.    SUGENG WIDODO        (SK.109. 185)
4.    SITI CHOLIFAH              (Sk.109.171)
5.    SITI RIF’ATI                     (SK.109.176)
6.    TRI YANTI                        (SK.109.197)
7.    ULFA GERI                       (SK.109.198)
8.    WIWI SUSANTI                (SK.109.209)
9.    ZAENAL FATUROHMAN(SK.109. 216)


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2010-2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga makalah ini terselesaikan.
Makalah ini penulis buat berdasarkan kebutuhan seorang perawat dan perawat merawat kliennya.Agar konsp dan teori keperawatan dapat diterapkan dengan baik
Penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini selesai pada waktunya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,karena kurangnya bahan dan buku-buku yang diperoleh.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
















BAB I
LATARBELAKANG

Manajemen keperawatan pada dasarnya berfokus  pada perilaku manusia. Untuk mencapai tingkat tertinggi dari produktivitas pada pelayanan keperawatan, pasien membutuhkan manajer perawat yang terdidik dalam pengetahuan dan ketrampilan tentang perilaku manusia untuk mengelola perawat profesional serta pekerja keperawatan non profesional.
Untuk dapat melakukan hal tersebut di atas, baik atasan maupun bawahan perlu memahami tentang pengelolaan kepemimpinan secara baik, yang pada akhirnya akan terbentuk motivasi dan sikap kepemimpinan yang profesional.
Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai tujuannya  jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama-sama (Panji Anogara, Page 23).
MANFAAT
1)        Untuk mengetahui konsep tentang kepemimpinan
2)        Agar mampu memahami tentang kepemimpinan yang baik
3)        Mampu melakukan observasi tentang kepemimpinan yang ada didalam organisasi









BAB II
PEMBAHASAN MATERI
a.    Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah aktivitas  mempengaruhi orang-orang untuk berusaha mencapai tujuan kelompok secara sukarela (George R.Terry). menurut (Roberto Tannenbaum DKK) kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi yang dilakukan dalam situasi dan diarahkan melalui proses komunikasi untuk mencapai suatu tujuan atau tujuan-tujuan khusus.
Menurut Gillies (1994), dalam Arwani (2006), mendefinisikan kepemimpinan berdasarkan kata kerjanya, yaitu to lead, yang mempunyai arti beragam, seperti untuk memandu (to guide), untuk menjalankan dalam arah tertentu (to run in a specific direction), untuk mengarahkan (to direct), berjalan didepan (to go at the head of), menjadi yang pertama (to be first), membuka permainan (to open play), dan cenderung kehasil yang pasti (to tend toward a de).
Weirich dan Koontz (1993) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah seni atau proses untuk mempengaruhi orang lain sehingga mereka bersedia dengan kemampuan sendiri dan secara antusias bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Sementara itu, Hellriegel dan Slocum (1992) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memotivasi dan mengarahkan orang lain uantuk mencapai tujuan.
Singkatnya kepemimpinan adalah suatu upaya yang dilakukan seseorang yang dalam hubungan antar manusia untuk mempengaruhi (influence) orang lain dan diaarahkan melalui proses komuniksi dengan maksud mencapai tujuan bersama.
Menurut McGregor, dikutip dari swanburg (2001), menyatakan ada empat variabel besar yang diketahui sekarang untuk memahami kepemimpinan: 1) karakteristik pimpinan, 2) sikap, kebutuhan dan karakteristik lainnya dari bawahan, 3) karakteristik dari organisasi, seperti tujuan, sruktur organisasi, keadaan asli, keadaan organisasi yang akan dibentuk, dan 4) keadaan sosial, ekonomi, dan politik lingkungan. McGregor menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan hubungan yang sangat kompleks yang selalu berubah dengan waktu seperti perubahan yang terjadi pada manajemen, serikat kerja, atau kekuatan dari luar.
Ada tiga pengertian kepemimpinan yang menjadi acuan, yaitu :
1.    Suatu kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang – orang agar mau bekerja sama untuk mecapai tujuan tertentu.
2.    Seni yang berdasar dari ketentuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mau berperilaku seperti apa yang dikehendakinya.
3.    The process of influencing people to accomplish goals. ( Huber D )
b.    Teori kepemimpinan
·    Teori “ Trait “ (Bakat)
Teori ini menekankan bahwa setiap orang adalah pemimpin (pimpinan dibawa sejak lahir bukan didapatkan) dan mereka mempunyai karakteristik tertentu yang membuatmereka lebih baik dari orang lain, teori ini disebut dengan “Great Man Theory”. Banyak peneliti tentang riwayat kehidupan Great Man Theory. Tetapi menurut teori kontemporer, kepemimpinan seseorang dapat dikembangkan bukan hanya pembawa sejak lahir, dimana teori trait mengabaikan dampak atau pengaruh dari siapa pengasuh. Situasi, dan lingkungan lainnya (Marqus dan Huston,1998 dalam Arwani 2006).
Swanburg (2001) menyatakan ciri – ciri pemimpin menurut teori bakat adalah: a) inteligensi : Sifat yang berhubungan dengan inteligensi termasuk pengetahuan, ketegasan, dan kelancaran berbicara. Menyadari bahwa pengetahuan dan kompetensi dalam pekerjaan tertentu adalah salah satu faktor terpenting dalam keefektifan pemimpin. b) Kepribadian : sifat kepribadian seperti kemampuan beradaptasi, kepercayaan diri, kreativitas dan integritas personal dihubungkan dengan kepemimpinan yang efektif. Seorang pemimpin adalah orang yang efektif mengetahui bagaimana memotivasi semangat kerja para pekerja untuk mencapai tujuan organisasi. c) Kemampuan : Seorang pemimpin mempunyai cukup kepopuleran, kemasyuran, dan keterampilan interpersonal untuk memberikan symbol, memperluas, memperdalam kesatuan kolektif diantara anggotanya dalam system tersebut.
·    Teori Perilaku
Nursalam (2002) menyatakan bahwa teori perilaku lebih menekankan kepada apa yang dilakukan pemimpin dan bagaimana seorang manajer menjalankan fungsinya. Perilaku sering dilihat sebagai suatu rentang dari sebuah perilaku otoriter ke demokrat atau dari fokus suatu produksi ke fokus pegawai.
Tentang teori prilaku terdapat teori X dan teori Y dari McGregor yang dihubungkan dengan motivasi dari Moslow yang menyatakan bahwa setiap manusia merupakan kehidupan individu secara keseluruhan yang mengadakan interaksi dengan dunia individu lain (Swanburg, 2000).
c.    Gaya kepemimpinan
Gaya adalah sebagai cara penampilan karakteristik atau tersendiri / khusus. Follet (1940) mendefinisikan gaya sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli , dengan hasil akhirnya tanpa menimbulkan isu sampingan. Gillies (1970) dalam Nursalam (2000) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat diidentifikasikan berdasarkan perilaku pimpinan itu sendiri. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun – tahun dalam kehidupannya. Oleh karena itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang digunakan. Gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dan berbeda – beda. Gaya yang dikembangkan oleh seorang pemimpin dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Ketiganya akan menentukan sejauh mana ia akan melakukan pengawasan terhadap kelompok yang dipimpin. Faktor kekuatan yang pertama bersumber pada dirinya sendiri sebagai pemimpin. faktor kedua bersumber pada kelompok yang dipempin, dan faktor yang ketiga tergantung pada situasi (Muninjaya, 1999).
Secara mendasar gaya kepemimpinan dibedakan atas empat macam berdasarkan kekuasaan dan wewenang, yaitu otokratik, demokratik, participation, dan laisez – faire atau free rain. Keempat tipe atau gaya kepemimpinan tersebut satu sama lain memiliki karakteristik yang berbeda (Gillies, 1986).
·    Gaya kepemimpinan autokratis : merupakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau pekerjaan. Menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin dengan cara otoriter, mempertanggung jawab untuk semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan serta memotivasi bawahannya dengan menggunakan sanjungan, kesalahan, dan penghargaan. Pemimpin menetukan semua tujuan yang akan dicapai dalam pengambilan keputusan (Gillies, 1986). Seorang pemimpin yang menggunakan gaya ini biasanya akan menentukan semua keputusan yang berkaitan dengan seluruh kegiatannya dan memerintah seluruh anggotanya untuk mematuhi dan melaksanakannya (DepKes, 1990).
·    Gaya kepemimpinan demokratis : merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan kekuasaan posisi dan pribadinya untuk mendorong ide–ide dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri. Membuat perencanaan, mengontrol dalam penerapannya, informasi diberikan seluas – luasnya dan terbuka (Nursalam, 2002). Prinsipnya pemimpin melibatkan kelompok  dalam pengambilan keputusan dan memberikan tanggung jawab pada karyawannya (La Monica, 1986).
·    Gaya kepemimpinan Partisipatif : merupakan gabungan bersama antara gaya kepemimpinan otoriter dan demokratis. Dalam pemimpin partisipatif manajer menyajikan analisa masalah dan mengusulkan tindakan kepada para anggota kelompok, mengundang kritikan dan komentar mereka. Dengan menimbang jawaban bawahan atas usulannya, manajer selanjutnya membuat keputusan final bagi tindakan oleh kelompok tersebut (Gillies, 1986).
·    Gaya kepemimpinan Laisserz Faire : disebut juga bebas tindak atau membiarkan. Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pangarah, supervisi, dan koordinasi. Staf / bawahan mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan cara sendiri. Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendali secara minimal atau sebagai fasilitator (Nursalam. 2002).
d.                  Tugas dan peran pemimpin
             Menurut  James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1.      Pemimpin bekerja dengan orang lain
Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi. 
2.      Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan (akontabilitas).
Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai outcome yang terbaik. Pemimpin bertanggung jawab untuk kesuksesan stafnya tanpa kegagalan.
a.    Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
    Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada  staf.  Kemudian pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah secara efektif.
b.        Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan  lain. 
c.         Manajer adalah seorang mediator
Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
d.        Pemimpin adalah politisi dan diplomat
Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau organisasinya.
e.         Pemimpin membuat keputusan yang sulit
Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
v  Menurut Henry Mintzberg,  Peran Pemimpin adalah :
1.        Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
2.        Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
3.        Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan, sumber alokasi, dan negosiator
e.  KARAKTERISTIK PEMIMPIN
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip (Stephen R. Coney) sebagai berikut:
v  Seorang yang belajar seumur hidup
                  Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.
v  Berorientasi pada pelayanan
            Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama.  Dalam memberi pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.
v  Membawa energi yang positif
Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan kondisi tidak ditentukan.  Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan energi yang positif, seperti:
1.         Percaya pada orang lain
Seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk staf bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.
2.         Keseimbangan dalam kehidupan

Seorang pemimpin harus dapat menyeimbangkan tugasnya. Berorientasi kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara kehidupan dunia dan akherat.

3.         Melihat kehidupan sebagai tantangan

Kata ‘tantangan’ sering di interpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan, kreatifitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

4.         Sinergi

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.  Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara perorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap orang atasan, staf, teman sekerja.

5.         Latihan mengembangkan diri sendiri

Seorang pemimpin harus dapat memperbaharui diri sendiri untuk mencapai keberhasilan yang tinggi.  Jadi dia tidak hanya berorientasi pada proses.  Proses daalam mengembangkan diri terdiri dari beberapa komponen yang berhubungan dengan: (1) pemahaman materi; (2) memperluas materi melalui belajar dan pengalaman; (3) mengajar materi kepada orang lain; (4) mengaplikasikan prinsip-prinsip; (5) memonitoring hasil; (6) merefleksikan kepada hasil; (7) menambahkan pengetahuan baru yang diperlukan materi; (8) pemahaman baru; dan (9) kembali menjadi diri sendiri lagi.


             Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya: (1) kemauan dan keinginan sepihak; (2) kebanggaan dan penolakan; dan (3) ambisi pribadi.  Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.
e.    Pola dasar kepemimpinan
Ada 2, yaitu :
1.    Kepemimpinan formal, adalah kepemimpinan yang bersifat resmi dalam organisasi, diatur sesuai pangkat, jabatan, herarki, dan struktur dalam organisasi.
2.    Kepemimpinan informal, adalah kepemimpinan yang tidak berdasarkan atas herarki, akan tetapi lebih di dasarkan pada pengakuan nyata dari orang – orang di sekitarnya karena kemampuan mengangkat, kemampuan ilmu, kemampuan membina hubungan kerja, dan lain – lain.
f.     Komponen peristiwa kepemimpinan
Komponen peristiwa kepemimpinan ( Kison, 1989 ), terdiri atas :
1.    Pemimpin : nilai, keterampilan, gaya atau tipe kemimpinan, serta presepsi terhadap diri dan perannya.
2.    Pengikut : kesiapan untuk dipengaruhi, kepercayaan pada pemimpin, serta pengalaman kerja sama.
3.    Situasi : harapan, sistem control, struktur tugas, waktu, dan budaya kerja.
4.    Proses komunikasi : tingkat keterbukaan.
5.    Tujuan – tujuan : tujuan organisasi dan tujuan pribadi.
Melihat komponen peristiwa kepemimpinan ini, maka perlu suatu keterampilan dalam mendiagnosis, mengadaptasikan, dan mengorganisasikannya. ( Hersey dan Blancard, 1993)
g.    Pendekatan kepemimpinan
Secara umum, kita mengenal 3 pendekatan, yaitu kepemimpinan untuk memimpin suatu unit organisasi, yaitu pendekatan berdasarkan sifat ( traits theory ), pendekata berdasarkan perilaku kepemimpinan ( behavior theory ), dan pendekatan berdasarkan situasi ( contingency theory ).
1.    Berdasarkan sifat
Pendekatan kepemimpinan berdasarkan sifat seseorang dapat dilakukan dengan cara :
a.    Membandingkan sifat – sifat dari mereka yang menjadi pemimpin dan mereka yang bukan pemimpin.
b.    Membandingkan sifat – sifat dari pemimpin yang efektif dan pemimpin yang tidak efektif.
Sifat – sifat pemimpin yang diharapkan dari pendekatan ini antara lain :
a.    Selalu antusias
b.    Mengenal dirinya sendiri
c.    Waspada
d.   Mempunyai rasa percaya diri yang kuat
e.    Merasa bertanggung jawab
f.     Mempunyai rasa humor
2.    Berdasarkan perilaku
Intisari dari pendekatan kepemimpinan berdasarkan perilaku seperti di bawah ini :
a.    Teori ini menjelaskan perilaku pemimpin yang membuat sesorang menjadi pemimpin yang efektif.
b.    Pemimpin yang efektif ialah pemimpin yang menggunakan cara – cara yang dapat mewujudkan sasarannya. Misalnya, dengan mendelegasikan tugas, mengadakan komunikasi yang efektif, motivasi bawahannya, dan melaksanakan control.
3.    Berdasarkan situasi
Pendekatan ini membahas hubungan antara pemimpin dan situasi. Terdapat 3 variabel situasional yang dapat membantu gaya kepemimpinan yang efektif, yaitu :
a.       Hubungan atasan dengan bawahan
b.      Struktur tugas yang harus dikerjakan
c.       Posisi kewenangan seseorang
Pendekatan berdasarkan situasi dapat dimanifestasikan sebagai berikut :
a.    Dapat memberi perintah yang akan dilaksanakan
b.    Menggunakan saluran yang sudah ditetapkan
c.    Menaati peraturan
d.   Disiplin
e.    Mendengarkan informasi dari bawahan
f.     Tanggap terhadap situasi
g.    Membantu bawahan
g.    Kepemimpinan kepala ruang
1.    Kepala ruang
a.    Tanggung jawab kepala ruang pada penugasan tim :
·      Menetapkan standar kinerja staf
·      Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada unit yang dipimpinnya
·      Memberikan kesempatan pada klien tim dan membantu untuk mengembangkan ketrampilan manajemen dan kepemimpinan.
·      Secara berkesinambungan mengorientasikan staf baru tantang prosedur tim keperawatan
·      Menjadi narasumber bagi ketua tim dan staf tempat diskusi
·      Memotivasi staf untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
·      Melakukan kemunikasi terbuka untuk setiap staf yang dipimpinnya
·      Peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas pelayanan keperawatan,
·      Bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan keperawatan yang berkualitas,
·      Menghindari terjadinya kebosanan perawat serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan.
b.    Fungsi kepala ruang :
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
·      Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan – peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.
·      Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta wewengan dengan tepat.
·      Ketenagaan: pengaturan ketenagagaan dimulai dari rekruetmen, interview, mencari, dan orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosialisasi staf.
·      Pengarahan : mencangkup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi, dan memfasilitasi kolaborasi.
·      Pengawasan meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika aspek legal, dan pengawasan professional. Seorang manajer dalam mengerjakan kelima fungsinya tersebut sehari – sehari akan bergerak dalam berbagai bidang penjualan, pembelian, produksi, keuangan, personalia dan lain – lain.
2.    Ketua tim
a.    Tanggung jawab ketua tim :
·      Mengkaji setiap klien dan menerapkan tindakan keperawatan yang tepat.
·      Pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinambungan. Dapat dilakukan serah terima tugas.
·      Mengkoordinasikan rencana perawatan yang tepat waktu, membimbing anggota tim untuk mencatat tindak kepemimpinan yang telah dilakukan
·      Meyakinkan semua hasil evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan keperawatan tercatat.
·      Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung atau laporan anggota tim
3.    Anggota tim / Perawat pelaksana
a.    Tanggung jawab anggota tim :
·      Menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk setiap klien di unit tersebut. Misalnya pada saat jam makan siang staf dan rapat tim
·      Mengikuti instruksi keperawatan yang tertera dalam rencana keperawatan secara teliti termasuk program pengobatan
·      Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan yang dilakukan serta respon yang ditunjukkan klien
·      Menerima bantuan dan bimbingan ketua tim
b.    Tugas perawat pelaksana :
Dalam asuhan keperawatan sebagai perawat yang profesional salah satu peran sebagai perawat pelaksana. Perawat sebagai pelaksana secara langsung maupun tidak langsung memberikan asuhan keperawatan kepada pasien individu, keluarga, dan masyarakat. Peran perawat sebagai perawat pelaksana perawat sebagai perawat pelaksana disebut Care Giver yaitu perawat menggunakan metode pemecahan masalah dalam membantu pasien mengatasi masalah kesehatan. Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung (Praptianingsi, 2006). Dalam melaksanakan peran sebagai perawat pelaksana bertindak sebagai:
·       Comferter
Perawat mengupayakan kenyamanan dan rasa aman pasien (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi kenyamanan yaitu memberikan pelayanan keperawatan secara utuh bukan sekedar fisik saja, maka memberikan kenyamanan dan dukungan emosi sering kali memberikan kekuatan kepada klien untuk mencapai kesembuhan. Dalam memberikan kenyamanan kepada klien, perawat dapat mendemonstrasikan dengan klien.
·      Protector dan Advocat
Perawat berupaya melindungi pasien, mengupayakan terlaksananya hak dan kewajiban pasien dalam pelayanan kesehatan (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), sebagai pelindung perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau pengobatan. Utnuk menjalankan tugas sebagai advokat, perawat melindungi hak dan kewajiban klien sebagai manusia secara hukum, serta membantu klien dalam menyatakan hak–haknya bila dibutuhkan. Perawat juga melindungi hak – hak klien melalui cara–cara yang umum dengan penolakan aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan kesehatan klien atau menetang hak – hak klien.
·       Communication
Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan, hal ini terkait dengan keberadaan perawatyang mendampingi pasien selama 24 jam untuk memberikan asuhan keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan di rumah sakit (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat pelaksana yang lain. Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien, keluarga, antara sesama perawat san profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Memberikan perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan klien dan keluarga, memberikan perlindungan pada klien dari ancaman terhadap kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur asuhan keperawatan dan lain–lain tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
·       Rehabilitator
Perawat memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan fungsi organ atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.
Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas rehabilitas dan restoratif mulai dari mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat pembantu berjalan sampai membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit kronis (Potter & Perry, 2005)

2.    Penyelesaian masalah berdasarkan teori : Kepala ruang harus mengidentifikasi dirinya sendiri terlebih dahulu, dia harus menyadari apa tugas seorang kepala ruang. Apabila dia terus sibuk dengan agenda rapat, tentunya anggota yang dipimpinnya merasa tidak diperhatikan, sehingga meraka bertingkah seenaknya. Yang harus dilakukan oleh kepala ruang tersebut adalah :
-       Harus pandai membagi waktu antara rapat dengan tanggung jawabnya di dalam ruangan.
-       Harus bisa menempatkan diri pada situasi dan kondisi.
-       Harus bisa memberikan contoh yang baik kepada anggotanya
-       Membuat peraturan yang tegas dan memberikan sanksi yang tegas terhadap anggotanya yang melanggar peraturan tersebut
-       Untuk menghadapi Ka tim 1, kepala ruang harus menggunakan pendekatan kepemimpinan berdasarkan perilaku, agar Ka tim dapat menjadi pemimpin yang efektif.
-       Untuk menghadapi perawat Pa 1, kepala ruang harus menggunakan pendekatan kepemimpinan berdasarkan situasi, yaitu menggunakan peluang hubungan antara atasan dengan bawahan, yang dapat memberikan perintah yang akan dilaksanakan, menaati peraturan, dan disiplin.
-       Untuk menghadapi perawat Pa 2, kepala ruang harus menggunakan pendekatan kepemimpinan berdasarkan sifat, karena perawat Pa 2 suka membangkang, sehingga harus menggunakan pendekatan sikap.
-       Gaya kepemimpinan yang cocok digunakan Karu dalam mengatasi masalah di bangsal B adalah gaya kepemimpinan autokratis, yaitu menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan dalam memimpin dengan cara otoriter, mempertanggung jawab untuk semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan serta memotivasi bawahannya dengan menggunakan sanjungan, kesalahan, dan penghargaan.

























BAB III
PENUTUP

               Keperawatan adalah profesi yang terus mengalami perubahan, fungsinya lebih luas, baik sebagai pelaksana asuhan, pengelola, ahli, pendidik, maupun peneliti keperawatan. Melihat fungsinya yang luas sebagaimana tersebut di atas, maka perawat profesional harus dipersiapkan dengan mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan tentang kepemimpinan. Pemimpin keperawatan dibutuhkan baik sebagai pelaksana asuhan keperawatan, pendidik, manajer, ahli, dan bidang riset keperawatan.
               Dengan model kepemimpinan yang efektif ini, diharapkan di masa yang akan datang profesi keperawatan bisa diterima dengan citra yang baik di masyarakat luas sebagai suatu profesi yang dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang.


















Daftar pustaka

Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC
Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga
Nursalam (2002) Manajemen Keperawatan; Aplikasi pada praktek perawatan profesional. Salemba Medika: Jakarta
Subanegara, Hanna Permana. 2005.Diamond Head Drill dan kepemimpinan dalam Manajemen Rumah sakit. Yogyakarta : ANDI



43 komentar:

  1. saya yosi dari kelompok 6 ingin bertanya apa yang akan dilakukan seorang pemimpin jika ada anggotanya yang sudah males atau jenuh dalam melasaksanakan tugas dalam bekerja...'

    BalasHapus
  2. saya wawan agung saputra ingin bertanya....'
    bagaimana jika ada seorang perawat jika menghadapi pimpinan yang suka sekali hanya mengatur tp tdk mau diatur???

    BalasHapus
  3. saya yohan iriyanda' ingin bertanya bagaimana mengatasi 2 leadership dalam suatu organisasi yang memiliki visi dan misi yang tidak sama.yang dimaksud adalah kutua dan wakil ketua..'

    BalasHapus
  4. saya ulfa garry setianto
    akan mencoba menjawab pertanyaan dari mas yosi. tentunya kita harus menerapkan peraturan yang sudah di sepakati bersama. yaitu kita beri sansi hal ini dapat kita berikan kalau pimpinan kita sudah tidak lagi dadpat menjalankan tugas dan perintahnya dengan benar

    BalasHapus
  5. suci dewi
    appa sich dampaknya jika seorang leadership tidak bs menjalankan tugas dan perannya???

    BalasHapus
  6. Q zaenal arifin mau tanya. apakah harus ada skil2 tertentu untuk menjadi pemimpin yang bagus....?????

    BalasHapus
  7. saya siti marchamatun

    akan menjawab pertanyanya suci dewi
    dampaknya sangat besar bagi keberlangsungan suatu organisai jika pemimpin tidak bisa mnjalankan tugas dan perananya anggotanya tidak dapat menjalankan tugasnya pula, sehingga visi dan misi tidak akan tercapai.

    BalasHapus
  8. SAYA TRI HESTI OKTAVIANI KEL 1 SK 109.193 INGIN MENGAJUKAN PERTANYAN:
    bagaimana menurut kelompok anda apakh menjadi leadership itu susah atau mudah?? dan apa saja segi positif dan negatif menjadi seorang leader????

    terima kasih....

    BalasHapus
  9. saya Suryadi dari kelompok 4 dengan SK 109.187 akan mengajukan pertanyaan yang singkat dan sedikit jawabannya kepada kelompok 3:
    menurut anda apa sih definisi leader yang baik?? dan bagaimana contohnya menjadi leader yang disukai semua anggotanya???
    makasih......

    BalasHapus
  10. Saya Siti Rifati SK.109.176 akan menjawab pertanyaan dari sdr Suryadi.
    Menurut saya leader yang baik itu yang bisa dijadikan panutan untuk anak buah(semua anggotanya)dan seorang pemimpin yang tidak menyalahgunakan jabatannya sebagai kekuasaan.
    Contoh leader yang disukai:
    - bertanggungjawab
    - jujur
    - disiplin
    - ramah,baik
    - tidak suka menyuruh seenaknya

    BalasHapus
  11. (saya triyanti sk.109.197)akan menjawab pertnyaan dari tri hesti oktaviani. menurut saya mjd seorang pemimpin itu tidak mudah,karena seorang pemimpin harus mampu melaksanakan tanggung jawab yang sudah diberikan kepadanya dan apa bila ia tidk mmpu melaksanakan itu maka ia sudah gagal mjd sorang pemimpin.dan harus mampu menjaga perilakunya karena hal tersebut akan di contoh oleh orang lain.

    BalasHapus
  12. saya triyanti akan menjawab pertanyaan dari zaenal arifin. "ada" misalnya dia harus mampu mengatur organisasi yag di pimpinnya, mampu melakukan perubahan2 yg lebih baik,mampu mjd panutan buat orang lain dari segi moral ataupun kompetensinya. itu menurut saya, mungkin dari teman2 kelmpok 3 yang ngin menambahi dipersilahkan.

    BalasHapus
  13. silvian hendra kel.2_ (sk. 109. 169)

    menurut anda hambatan apa saja yang sering dialami dalam menejemen keperawatan, dan bagai mana cara mengatasinya.....?
    MAKASIH

    BalasHapus
  14. kelompok3
    (saya wiwi susanti sk.109.209)
    Trimakasih untuk pertanyaan ms zaenal arifin. kalau merut saya skil-skil itu memang harus ada,karena
    Semua orang ingin menjadi pemimpin yang baik entah di rumah, kantor, lembaga sosial ataupun organisasi masyarakat. Untuk menjadi pemimpin yang baik dibutuhkan keahlian pada skill-skill tertentu seperti skill komputer yang baik, skill menulis dan berbicara yang baik serta skill dalam menghandle orang-orang. Tambahan, IQ yang baik juga sangat dibutuhkan oleh seseorang yang ingin menjadi pemimpin baik.

    BalasHapus
  15. saya siti rifati sk.109.176 akan menjawab petanyaan wawan. pemimpin memiliki tugas untuk mengatur tentunya dia tidak mau di atur oleh orang yang jabatannya lebih rendah di bawahnya. untuk menghadapi pemimpin yang seperti itu saya akan memberikan masukan kepada beliau untuk tidak hanya mengatur tapi ikut berpartisipasi dan bisa menghargai anggotanya.

    BalasHapus
  16. saya wiwi susanti sk 109.209
    Trimakasih untuk ms wawan disini saya akan mencoba menjawab pertanyaan ms wawan tentang cara menghadapi seorang pemimpin yang suka mengatur tetapi dia sendiri tidak bisa diatur
    memang sangatlah susah untuk memberi penjelasan kepada orang yang
    hanya mau menang sendiri dan tidak mau mendengar saran dari kita,
    lebih lebih kepada seseorang yang suka mengatur, sebaiknya kita
    tinggalkan saja orang seperti itu, lama kelamaan setelah ia
    mendapatkan banyak pengalaman, mungkian ia akan sadar sendiri seiring
    dengan waktu yang berlalu.namun jika ia adalah salah satu pemimpin kerja kita, maka kita tidak bisa
    begitu saja menghindari darinya, karena itu kuranglah bijaksana,
    alangkah baiknya kita bersikap profesional dalam masalah pekerjaan,
    jika anda sudah mengetahui sifat orang yang tidak bisa atau susah
    untuk bekerja sama, maka anda harus berhati hati dan waspada
    terhadapnya, bersikaplah profesional terhadapnya, janganlah banyak
    berbicara yang tidak bermanfaat dengannya, berbicaraklah seadanya
    sebatas persoalan perkerjaan di dalam ruang kerjaan anda,dan berusahalah bersikap tenang dan tegas,selain itu cobalah berikan nasehat yang baik kepadanya secara
    tenang bersamaan dengan waktu yang tepat.

    BalasHapus
  17. saya sri mujiyanti SK 109.181 akan bertanya pada kelompok 3 apasih pendapat anda jika seorang leader itu sering tidak dapat masuk karena banyak urusan yang dikerjakan misal urusan kepentingan pribadi maupun urusan kepentingan bersama,,,,,, terimaksaih

    BalasHapus
  18. Saya siti marchamatun sk.109.172

    akan menjawab pertanyaan Silvian Hendra tentang hambatan dalam menejemen keperawatan adalah jika ada salah satu atau lebih yang tidak mentaati peratuan ataupun kebijakan menejemen yang telah ditetapkan sehingga akan terjadi ketidakkompakan dalam menejemen tersebut. Untuk mengatasinya kita butuh kerja sama terhadap seluruh anggota menejemen dalam melaksanakan tugas dengan baik dan benar.

    BalasHapus
  19. Saya TRI HESTI OKTAVIANI SK 1o9.1g3 akan mengajukan pertanyaan pada kelompok 3, tolong berikan contoh kepemimpinan formal dan informal terima ksaihh...

    BalasHapus
  20. SURYADI SK 109.187 bertanya tentang maksud dan contoh dari pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual itu yang bagaimana dan jika pemimpin tidak memiliki sifat tersebut apa yang akan terjadi terimakasih.....

    BalasHapus
  21. saya sri mujiyanti sk 109.181 akan bertanya apasi pendapat anda mengenai leader yang plinplan dan apa solusinya makasih.....

    BalasHapus
  22. saya siti marchamatun sk 109.172

    akan menjawab pertanyaan sri mujiyanti jika seorang leader sering tidak masuk dengan alasan urusan kepentingan pribadi sangat tidak tepat karena dalam suatu menejemen seorang leader harus lebih mementingkan urusan bersama daripada urusan pribadinya ,tp jika urusannya itu untuk kepentingan bersama seperti rapat luar leader harus terbuka dengan semua anggota. Kalaupun ingin meninggalkan tugas karena urusan pribadi harus ada pernyataan yang tepat dan keterbukaan terhadap anggotanya.

    BalasHapus
  23. saya siti marchamatun sk.109.172

    saya akan menjawab pertanyaan sri mujianti mengenai leader yang plinplan, sebagai seorang pemimpin itu seharusnya tegas terhadap anggotanya.
    Solusinya jika pepimpinnya plinplan maka kita sebagai anggotanya harus tegas mengingatkan. Misalnya jika menentukan suatu kebijakan yang berubah ubah kita sebagai anggota harus tegas kebijakan yanga mana yang harus kita ikuti.

    BalasHapus
  24. saya suryadi sk 109.187 apasi maksud dari leader yang bijaksana dan apasi motivasi leader yang bijaksana makasih

    BalasHapus
  25. saya TRI HESTI OKTAVIANI SK 109.193 akan mengajukan pertanyaan, apa menurut kelompok anda jika anda mendapati seorang leader memberikan contoh yang tidak pantas untuk di contoh, bagaimana sikap anda yg harus dulakukan makasih...

    BalasHapus
  26. suswanti kelompok 5
    tanya nie..

    motivasi apa yang akan anda lakukan sebagai seorang leader jika ada anggota yang kurang dalam melaksanakan tugasnya, sedangkan salah satu anggota tersebut karyawan baru dikelompok.....
    :)

    BalasHapus
  27. silvian hendra (kelompok 2, sk109,169), Bertanya :

    apasaja hambatan menjadi seorang pemimpin dan bagai mana cara kita mengatasi hambatan itu....?

    Makasih

    BalasHapus
  28. saya siti marchamatun sk.109.172

    saya akan menjawab pertanyaannya suryadi ,maksud dari leader yang bijaksana itu leader yang mampu memahami keinginan anggotanya dan segala sesuatunya dapat dipertimbangkan dengan baik serta dapat memberikan motivasi pada anggotanya.

    BalasHapus
  29. Numpang bertanya zaw,, TRI HESTI OKTAVIANI SK 109.193 ,
    apa pendapat anda tentang leader yang bertanggung jawab, dan bila seandainya leader tidak bertanggung jawab apa dampak yang akan terjadi makasih...

    BalasHapus
  30. saya SUCI MULYANI SK 109.184 akan mencoba menjawab pertanyaannya mbak hesti, maksud dari leader yang bertanggung jawab maw mengakui kesalahannya dan maw meminta maaf tanpa malu dan contohnya jika melakukan tindakan yang salah meminta maaf dan tidak mengulanginya lagi begitu...

    BalasHapus
  31. tri hesti oktaviani sk 109.193 terima kasih mbak suci atas jawabannya yang bagus,, dampaknya belum zaw mbak,,

    BalasHapus
  32. siti chaeriyah(sk.109.170)
    maw tanya nie.....

    fungsi kepemimpinan menurut hadari nawawi kan memilik 2 dememsi tolong dong sebut dan jelaskan?terimakasih......

    BalasHapus
  33. siti marchamatun sk 109.172

    akan menjawab pertanyaanya mb suswanti mengenai motivasi pada aggota yang kurang melaksanakan tugasnya ,leader harus memberikan masukan/dorongan serta sering memberikan pengarahan pada anggota tersebut dalam melaksanakan tugasnya dan leader perlu mengetahui penyebab anggotanya yang kurang melaksanakan tugasnya,apalagi anggota baru dalam kelompok perlu melakukan adaptasi dalam melaksanakn tugasnya.

    BalasHapus
  34. saya Suprapto AN (sk.109.186)

    pada suatu kasus ada seorang pemimpinan yang kerjaanya hanya santai2 saja,tidak tanggung jwb. yg saya herankan kinerja karyawan2nya bagus..
    (memuaskan)

    dari materi kelompok anda menyebutkan pemimpin harus ini harus itu?? tp kenytaan berkata lain.

    apa pendapat kelompok anda ttg kasus ini.

    terimakasih.

    BalasHapus
  35. saya TRI HESTI OKYAVIANI sk 109.193 akan bertanya tplong jelaskan tetang batasan pendidikan seorang leader, dari yang terendah hingga teratas makasih...

    BalasHapus
  36. Siti Mutmainah (sk.109174)
    mau tanya?,,,,,
    menurut kelompok anda, bagaimana cara seorang pemimpin yg baik dan bijaksana dalam meningkatkan motivasi kinerja para anggotanya!....
    trima kasih.....

    BalasHapus
  37. siti marchamatun sk 109.172

    akan menjawab pertanyaanya mb mutmainah
    seorang pemimpin harus bisa memotivasi anggotanya agar anggotanya bekerja dengan giat, cara memotivasi sebagai berikut :
    1. Tunjukkan penghargaan Anda terhadap pekerjaan mereka.
    Memberikan perhatian atau pujian jika mereka bisa melaksanakan tugas dengan baik adalah salah satu cara mudah mendongkrak performa kerja mereka. Jangan lupa untuk mengekspresikan dengan jelas bahwa Anda percaya akan kemampuan mereka.

    2. Tanya pendapat karyawan Anda
    Beri ruang dan dorong karyawan Anda untuk memberikan pendapat dan opini berkaitan dengan peningkatan performa kerja mereka. Bila pendapat mereka bisa diaplikasikan dan terbukti dapat meningkatkan efektifitas kerja, tak ada salahnya memberikan reward atau penghargaan atas ide mereka.

    3. Komunikasikan segalanya dengan jelas
    Komunikasikan dengan jelas pekerjaan yang harus mereka lakukan atau target yang harus mereka capai. Bila perlu, luangkan waktu untuk memberikan contoh cara yang Anda anggap ideal untuk menjalankan tugas mereka. Patut diingat pula bahwa komunikasi yang baik berjalan dua arah. Dengarkan pendapat karyawan Anda, karena bukan tidak mungkin mereka bisa melontarkan ide brillian.

    4. Berikan ruang dan kesempatan untuk bertumbuh.Karyawan akan menghargai kesempatan untuk meningkatkan keahlian mereka dan menerima tanggung jawab lebih. Mengirimkan mereka ke seminar atau workshop bisa menyuntikkan semangat baru untuk meningkatkan performa kerja. Dan pada akhirnya tentu saja hal ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan Anda.

    5. Yakinkan mereka kesalahan adalah hal yang normal.
    Setiap pembuat keputusan pun pernah membuat kesalahan. Yang perlu ditekankan adalah pelajaran yang bisa di ambil dari kesalahan tersebut dan strategi serta komitmen untuk tidak mengulanginya di masa datang.

    BalasHapus
  38. asslm....
    Siti Mutmainah(sk.109174)

    ingin mengajukan pertanyaan
    bagaimana menurut kelompok anda seseorang itu dikatakan seorang pemimpin,tolong jelaskan.

    terima kasih,,,,

    BalasHapus
  39. TRI WIJAYANTI
    SK.109.194

    jika anda dipilih untuk menjadi seorang pemimpin,bagaimana upaya anda untuk mencapai keberhasilan...????
    thanks bef0re

    BalasHapus
  40. SITI CHOLIFAH
    SK.109.171

    saya akan menjawab pertanyaan mbak siti mutmainah
    menurut kelompok kami seorang pemimpin itu harus menjadi panutan semua staf yang ada di dalam ruangan tersebut. atau bisa juga pemimpin itu harus bisa menjaga dan menghormati staf-staf yang ada dalam ruangan.

    BalasHapus
  41. Saya Sugeng Widodo akan menambahi jawaban dari rekan saya Suci Mulyani dari pertanyaan saudara Tri Hesti Oktaviani,
    Dampak yang akan ditimbulkan bila seorang pemimpin yg tdk brtanggungjawab diantaranya adalah ,
    - Sistem kerja dari yg dipimpinnya itu tdk terkontrol
    - Anak buah yg dipimpin akan bekerja semaunya sendiri
    - Tidak adanya fasilitator atau pembimbing bagi bawahannya jika pemimpin itu tidak bertanggungjawab,dan kemungkinana pemimpin tersebut tidak akan dihormati oleh yg dipimpinnya,
    Serta masih banyak lagi dampak-dampak negatif yg ditimbulkan..terima kasih,myngkin kurang lebihnya seperti itu.

    BalasHapus
  42. Saya Zaenal Fatkurohman akan menjawab pertanyaan saudara Tri Wijayanti,
    Jika saya dipilih mnjadi seorang pemimpin maka yg akan saya lakukan adl, pertama saya akan mengkaji dahulu kepemimpinan sebelum saya, apakah sudah bagus,sesuai dengan yg diharapkan atau tdk sesuai , jika tdk sesuai harapan maka saya akan berusaha merubah sistem kepemimpinan yang ada utk ke arah yg lebih baik menuju harapan yg diinginkan, namun jika kepemimpinan yg sebelumnya sudah baik maka saya akan lanjutkan sistem tersebut,dan sedkit perubahan jika diperlukan...
    Terima Kasih......

    BalasHapus
  43. saya ulfa garry s akan mencoba menjawab petanyaan dari mas suprapto arta nugraha :
    menurut saya semua pemimpin itu mempunyai pekerjaan dan tanggung jwbnya masing2.,
    bila mana ada seorang pemimpin yang seperti anda tuturkan tadi maka kita lihat dulu dari teori yang ada seperti gaya2 kepemimpinan diantaranya ada Gaya kepemimpinan Laisserz Faire atau disebut juga bebas tindak atau membiarkan. Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pangarah, supervisi, dan koordinasi. Staf / bawahan mengevaluasi pekaryaan sesuai dengan cara sendiri.
    mungkin pemimpin td memeilih gaya kepemimpinan seperti diatas.,
    jadi Pimpinan hanya sebagai sumber informasi dan pengendali secara minimal atau sebagai fasilitator saja.

    bagaimana mas prapto????

    BalasHapus